CARA CERDAS MENYUSUN LATAR BELAKANG MASALAH YANG BAIK
Oleh: Ali Mulyanto, M.Kom
Untuk menyusun latar belakang, ikuti formulaOMKKMASOLTU
O = OBJEK PENELITIAN
M = METODE ATAUSISTEM BERJALAN
K = KELEBIHAN PADA METODE ATAU SISTEM YANG BERJALAN
K = KEKURANGAN PADA METODE ATAU SISTEM YANG BERJALAN
MAS = MASALAH PADA METODE AYAU SISTEM YANG BERJALAN
SOL = SOLUSI UNTUK MEMECAHKAN MASALAH
TU = TUJUAN DARI PENELITIAN
OK, KITA TERAPKAN PADA KASUS
JUDUL SKRIPSI "SISTEM CERDAS BERBASIS KONSEP FUZZY LOGIC UNTUK EVALUASI KINERJA
KARYAWAN DI STMIK CIKARANG"
Penerapan formula OMKKMASOLTU
FORMULA
CONTOH PARAGRAF
Paragraf
O Pengukuran kinerja suatu perusahaan adalah sangat penting guna
evaluasi dan perencanaan masa depan. Penilaian prestasi karyawan
mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang hendak
dicapai setiap karyawan. Dari hasil pengukuran kinerja karyawan
dapat diketahui prestasi yang dicapai oleh setiap karyawan yaitu:
sangat baik, baik, sedang atau kurang. Penilaian prestasi penting
bagi perusahaan untuk menetapkan tindakan kebijaksanaan
perusahaan selanjutnya (Malayu S.P Hasibuan, 2009: p87).
M Metode yang sering dipergunakan oleh perusahaan dalam menilai
kinerja karyawan adalah mempergunakan performance appraisal.
Performance appraisal bertujuan melakukan evaluasi terhadap
2
kinerja karyawan dengan jangka waktu yang telah ditentukan
berdasarkan standar yang telah ditentukan.
K Dengan performance appraisal dapat membantu melakukan
identifikasi kelemahan dan kekurangan karyawan, hal ini
bermanfaat untuk perencanaan karirnya dan mempengaruhi
keputusan peningkatan gaji dan promosi (Dessler, 2005: p326).
2
K Akan tetapi performance appraisal memiliki beberapa kelemahan
(Dessler, 2005: p340) antara lain:
a. Halo Effect, penilai menyukai atau tidak menyukai sifat
pegawai yang dinilainya.
b. Central tendency, nilai yang diberikan cenderung berada
ditengah-tengah, jadi tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.
c. Leniency, penilai cenderung beranggapan bahwa dia harus
bersikap baik terhadap pegawainya, jadi nilai yang diberikan
baik terhadap semua aspek penilaian.
d. Bias, penilai seringkali dipengaruhi oleh faktor: umur, ras dan
jenis kelamin sehingga sangat mempengaruhi peringkat
karyawan
2
MAS Dari beberapa kelemahan di atas dapat disimpulkan bahwa metode
performance appraisal belum efektif karena penilaiannya bersifat
subyektif sehingga belum dapat memberikan analisa dan informasi
yang akurat. Disamping itu juga terdapat permasalahan jika
perusahaan ingin melakukan evaluasi kinerja karyawan dengan
mempergunakan beberapa parameter, dimana parameter tersebut
terdapat di dalam faktor penilaian dalam performance appraisal
dan beberapa parameter lainnya bukan merupakan faktor penilaian
dalam performance appraisal. Contoh kelompok parameter yang
terdapat dalam faktor penilaian performance appraisal adalah:
Store Operation, Leadership dan Attitude. Sedangkan beberapa
parameter yang terdapat diluar faktor penilaian dalam performance
appraisal adalah: data absensi karyawan, data peringatan, data
penghargaan dan data hasil training. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu metode yang lebih efektif untuk melakukan penilaian
3
terhadap kinerja karyawan dengan mempergunakan beberapa
parameter tersebut.
SOL Himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik.
Pada himpunan fuzzy tingkat keanggotaan suatu elemen dikenal
dengan nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan (Sri
Kusumadewi, 2006: p3). Parameter yang dipergunakan sebagai
dasar penilaian evaluasi kinerja karyawan masingmasing
ditentukan derajat keanggotaannya. Proses konversi parameter ke
bentuk fuzzy input yang simantiknya ditentukan oleh derajat
keanggotan disebut proses fuzzification. Tahapan proses fuzzy
terdiri dari: fuzzification, inference dan defuzzification (Suyanto,
2008: p28). Kemudian output yang dihasilkan dari proses
fuzzification dimasukkan ke tahap inference dengan
mempergunakan metode Simple Additive Weighting. Konsep dasar
dari metode Simple Additive Weighting adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada
semua attribut. Output dari proses inference yang merupakan hasil
dari penjumlahan terbobot dilanjutkan dengan proses
defuzzification yang berfungsi mengubah fuzzy output menjadi
nilai crisp (Suyanto, 2008: p43). Hasil dari proses defuzzification
merupakan output yang akan menjadi nilai akhir kinerja karyawan.
Dengan demikian fuzzy logic dapat menanggulangi permasalahan
evaluasi kinerja karyawan dengan mempergunakan beberapa
parameter.
4
TU Dengan menerapkan sistem cerdas berbasis konsep fuzzy logic
diharapkan dapat melakukan evaluasi kinerja karyawan dengan
mempergunakan beberapa parameter penilaian. Sistem cerdas
dengan konsep fuzzy logic juga diharpakn dapat menghasilkan
laporan kinerja karyawan dengan analisa dan informasi yang
akurat sehingga dapat dipergunakan oleh perusahaan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
5
~ Oke, selamat berjuang menyusun latar belakang masalah ~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Pengujian Integrasi: Apa itu, Jenis, Contoh Top Down & Bottom Up Apa itu Pengujian Integrasi? PENGUJIAN INTEGRASI didefinisikan...
-
Tutorial Pengujian Unit: Apa itu, Jenis, Alat, Contoh Apa itu Unit Testing? UNIT TESTING adalah jenis pengujian perangkat lunak di ...
-
Apa itu Pengujian Manual? Pengujian manual adalah pengujian perangkat lunak tempat pengujian dilakukan secara manual oleh QA Analyst. Ini...
No comments:
Post a Comment